Powered By Blogger

Senin, 29 Oktober 2007

Apakah Anda Sudah Mimpi Sukses Hari Ini ?

Walau saat ini kita belum sukses, tapi bukan berarti kita tidak boleh bermimpi jadi orang sukses. Kesuksesan memang tidak akan datang secepat kilat. Semua mesti melewati proses dan tantangan demi tantangan. 7 tahun lalu ketika aku di panggil untuk bekerja sebagai manager perusahaan yang baru didirikan (aku masih kuliah semester akhir), aku yakin aku bisa jadi orang sukses di masa yang akan datang 100%. Tapi ternyata jalan hidup berkata lain!. Sepak terjang sang boss yang grasak grusuk, membuat investor perusahaan lepas tangan dan akhirnya perusahaan itu "terduduk".

Di tengah kepusingan karena masalah itu, aku cuma bisa berdoa agar Tuhan memberi jalan. Akhirnya aku didelegasikan oleh boss untuk berhubungan langsung kepada investor perusahaan untuk menengahi masalah internal perusahaan. Pucuk di cinta Ulam pun tiba, sang investor menunjuk aku untuk mempersiapkan pendirian perusahaan baru dan duduk sebagai salah satu Board of Director tepatnya sebagai Direktur Operasional.

Segala tetek bengek perencanaan kerja telah kupersiapkan dan di setujui, namun ternyata Mr. President Director tetap mempertahankan pola manajemen grasak grusuknya. "Manajemen Open Source" itu istilah yang dipakainya. "Ada - ada saja, tak jera - jera juga boss ini", pikirku dalam hati. Hari demi hari berlalu, perusahaan ku lihat mulai oleng kesana oleng kesini, tak tentu arah yang mau di lalui.

Tak tahan dengan kondisi kerja yang serba tak jelas itu, dan karena aku yakin betul bahwa dalam waktu tak lama lagi perusahaan pasti collaps untuk kedua kalinya (akhirnya benar, perusahaan dijual 7 bulan setelah aku mengundurkan diri). Akupun mengundurkan diri, setelah aku yakin akan dapat posisi baik di sebuah perusahaan Perkebunan BUMN di Medan tempat dimana orang tuaku bekerja. Tapi tak dinyana, penerimaan staff dibatalkan karena kondisi PTPN tersebut yang agak "mampet" karena lahannya banyak di kuasai para demonstran yang mengklaim tanah mereka.

Akhirnya aku menghubungi rekan di UK, setelah negosiasi panjang lebar akhirnya dia setuju untuk investasi di Indonesia walau kecil - kecilan untuk membangun sebuah usaha ISP yang memang ku idam - idamkan dari dulu. Semua planning sudah di susun berikut anggarannya. Tapi .... dana yang telah di sepakati turun seperti keran mampet. Kondisi ini juga membuat semua planning dan budget jadi berantakan. Gedung kantor sudah di sewa, tapi hampir 3 bulan belum juga bisa berjalan karena dananya mampet. Peralatan pun di cicil pembeliannya satu persatu. Akhirnya baru setelah 5 bulanan perusahaan baru bisa beroperasi. Itupun dalam kondisi yang semaput karena dana - dana penunjang tak kunjung di turunkan.

Ternyata si Investor dari UK itu hanya mengulur - ulur waktu untuk menjebak aku. Tujuannya adalah agar aku bekerja gratis (tanpa di bayar) untuk semua proyek - proyek websitenya di sana. Melihat gelagat ini aku pun mulai skeptis. Setelah hampir 2 tahun aku memperjuangkan ISP kecilku dan hampir setiap hari tidak pernah tidur sampai pagi karena harus mengerjakan website milik investor UK itu tanpa di bayar, akhirnya aku sudah tak tahan lagi dan mulai mencari alternatif bisnis yang lain.

Sekitar 1,5 tahun yang lalu, setelah melalui pikir-pikir yang panjang, aku pun memutuskan untuk menerima ajakan mantan Investor perusahaanku yang pertama dulu untuk mendirikan perusahaan di Jepara, Jawa Tengah. Ketertarikan ku untuk bergabung sebenarnya hanya karena ada 2 investor yang akan menanamkan modalnya. Yaitu mantan Investorku dulu dan seorang berkebangsaan Inggris yang memiliki perusahaan mebel di Jepara. Aku merasa peluang untuk jadi sukses akan terbuka lebar kali ini.

Kini sudah 1, 5 tahun berjalan mulai dari perencanaan, persiapan dan pendirian perusahaan, namun operasional perusahaan masih tak tentu arah karena perbedaan persepsi antara kedua investor tersebut. Yang satu maunya begini, yang satu maunya begitu...

Mungkin saat ini aku kembali berada pada posisi "mengambang lagi", kadang aku bepikir untuk menyerah kalah. Apalagi karena 1, 5 tahun ini aku terpisah jauh dari istri dan anak - anakku yang masih balita. Ketika aku menjenguk istriku yang melahirkan anak kedua kami 24 hari lalu, aku sempat merasa sangat berat untuk meninggalkan mereka lagi. Melihat senyum, mendengar tangisan dan manja anak - anakku, rasanya sangat berat.... Tapi akhirnya aku tersadar bahwa ini adalah "jalan" dan harus aku lalui. Apapun yang terjadi nanti inilah pertualanganku yang terakhir, semampuku aku harus perjuangkan agar kali ini bisa berakhir dengan happy ending.

Aku kemasi pakaianku, tak lupa sepasang baju anakku yang baru lahir dan buku cerita dongeng milik anakku yang pertama turut diselipkan istriku dalam tas pakaian yang ku bawa untuk jadi teman ketika aku rindu pada mereka. Walau kali ini aku melangkah dengan sangat berat, aku percaya suatu hari nanti mimpi tentang kesuksesan itu akan jadi nyata....

Jangan berhenti bermimpi sobat, karena dunia masih terus berputar!
Apakah anda sudah mimpi sukses hari ini?
- Ian Medan -

Tidak ada komentar: